LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN
HEWAN
TANAH
HEWAN
DALAM TANAH (POPULASI CACING TANAH)
1.
Waktu
dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum adalah :
Tanggal :
Sabtu, 13 April 2019
Pukul :
08.00 s/d selesai
Tempat :
Gedung Fakultas Pertanian
2.
Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah untuk
mengetahui berbagai jenis populasi hewan tanah dan cacing tanah.
3.
Alat
dan Bahan
·
Alat :
-
Kuadran
-
Cangkul
-
Meteran
-
Alat bedah
·
Bahan :
-
Kertas koran
-
Formalin
4.
Landasan
Teori
Cacing
tanah merupakan salah satu hewan tanah yang berperan penting dalam kesuburan
tanah. Cacing berperan mencampurkan bahan organic kasar maupun halus antara
lapisan atas dan bawah. Disamping itu, cacing dapat memperkaya hara tanah
dengan kotorannya. Cacing membuat liang -liang menyebabkan aerasi tanah menjadi
lebih baik (Haryanto, 2008:100).
Masing-masing
spesies cacing tanah memiliki ciri spesifik sesuai dengan peran ekologis pada
habitanya serta kebiasaan dalam menggali terowongan. Amynthas gracilis termasuk
cacing tanah anesik. Cacing tanah anesik merupakan cacing tanah yang berukuran
besar maupun membentuk terowongan yang dalam dan ukurannya yang lebih baik
cacing tanah merupakan “soil engineer” yang berperan penting dalam mencampurkan
tanah serasah dengan lapisan tanah dibawahnya (Husanah, 2017 : 29).
Secra umum aktivitas
cacing tanah seperti organisme tanah pada umumnya, yaitu dipengaruhi
berbagaifaktor antara lain:
a. Iklim
(curah hujan, suhu dll)
b. Tanah
(keasamaan, kelembapan, suhu, hara dll)
c. Vegetasi
(hutan, padang rumput, belukar dll) (Firmansyah,2004).
Sedangkan kepadatan
populasi suatu jenis atau kelompok hewan tanah dapat dinyatakan dalam bentuk
jumlah atau bermassa perunit contoh, atau persatuan luas, atau persatuan volume
atau persatuan penangkapan. Kepadatan populasi sangat penting untuk menghitung
produktivitas, tetapi untuk membandingkan suatu komunitas dengan komunitas lain
parameter ini tidak tepat kepadatan relative dihitung dengan membandingkan
kepadatan sesuatu jenis dengan kepadatan semua jenis yang terdapat dalam unit
contoh tersebut (Dwiastuti, 2006).
5.
Hasil
Pengamatan
Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini
adalah
Filum
|
Kelas
|
Ordo
|
Family
|
Genus
|
Spesies
|
Ʃ
Individu
|
Arthropoda
|
Chilopoda
|
Scolopendo morpha
|
Scolopendae
|
Scolopendia
|
S. forsibas
|
2
|
Arthropoda
|
Diplopoda
|
Spinliprida
|
Spirosteptidae
|
Spirosteptus
|
S. seychellarum
|
6
|
Arthropoda
|
Chitellata
|
Haplotaida
|
Lumbricudae
|
Lumbricus
|
L. talestris
|
3
|
Arthropoda
|
Insekta
|
Hymiopta
|
formiadea
|
Dolichehidus
|
D. tholacus
|
12
|
6.
Pembahasan
Dari tekstur tanah yang kai amati bahwa kelembapan tanah
dan subur yang ditempuh oleh rumput-rumput liar. Dari jumlah dominan pada
pengmatan kami adalah D. tholacus. Jenis
hewan yang paling sedikit adalah S.
forsibas karena kurangbegitu sesuai dengan lingkungannya. Kemunkinan tempat
yang yang kami gali bukan daerah terbanyak. Pada area tersebut banyak
rumput-rumput yang sehat karena aktivitas dari ke empat jenis hewan yang
menambah unsur hara daric acing yang mengeluarkan kotoran dan juga membuat
terowongan didalam tanah.
Bukan hanya cacing namun semut dan luwing
juga berperan kesuburan. Dari pengamatn kami diarea tersebut juga banyak
dipenagruhi rumput yang bervariasi dengan lingkungan yang bauk, pH yang sesuai
dan kelembapan yang tepat membuat interaksi area praktikum kami memiliki jumlah
yang lumayan banyak.
7.
Kesimpulan
Kepadatan populasi suatu jenis pada hewan tanah
dipengaruhi oleh tekstur fisik tanah dan tumbuh. Tumbuhan karena dengan factor
tersebut menentukan banyaknya jenis hewan berinteraksi. Dari praktikum kami
hewan mendominasi adalah D. tholacus
dimana semut hewab akan menguntungkan tumbuhan sebagai penyubur tanah dan
factor lingkungan baik PH, kelembapan ketersediaan makanan membuat populasi
hewan tanah meningkat.
DAFTAR
PUSTAKA
Dwiastutis S. 2006. Kajian Tentang Kontribusi Cacing-Caing Tanah Perannya
Terhadap Lingkungan Kaitannya Dengan
Kualitas Tanah. Seminar Nasional IX Pendidkan Biologi
FKIP UNS
Firmansyah MA. 2014. Keanekaragaman
Makrofauna Tanah di Kawasan Perkebunan
Coklat
Sebagai Bioindikaor Kesuburan Tanah dan Sumber Belajar Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia. Vol
1. No. 2 (ISSN : 2442-3750)
Haryanto S. 2008. Ekologi Hewan. Surabaya : Airlangga University Press
Husamah. 2017. Ekologi Hewan. Malang : Universitas Muhammadiya Malang
No comments:
Post a Comment