Sunday, May 19, 2019


LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN
HEWAN TANAH
HEWAN DALAM TANAH (POPULASI CACING TANAH)
1.      Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum adalah :
Tanggal     : Sabtu, 13 April 2019
Pukul         : 08.00 s/d selesai
Tempat      : Gedung Fakultas Pertanian

2.      Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah untuk mengetahui berbagai jenis populasi hewan tanah dan cacing tanah.

3.      Alat dan Bahan
·         Alat  :
-          Kuadran
-          Cangkul
-          Meteran
-          Alat bedah
·         Bahan :
-          Kertas koran
-          Formalin

4.      Landasan Teori
Cacing tanah merupakan salah satu hewan tanah yang berperan penting dalam kesuburan tanah. Cacing berperan mencampurkan bahan organic kasar maupun halus antara lapisan atas dan bawah. Disamping itu, cacing dapat memperkaya hara tanah dengan kotorannya. Cacing membuat liang -liang menyebabkan aerasi tanah menjadi lebih baik (Haryanto, 2008:100).
Masing-masing spesies cacing tanah memiliki ciri spesifik sesuai dengan peran ekologis pada habitanya serta kebiasaan dalam menggali terowongan. Amynthas gracilis termasuk cacing tanah anesik. Cacing tanah anesik merupakan cacing tanah yang berukuran besar maupun membentuk terowongan yang dalam dan ukurannya yang lebih baik cacing tanah merupakan “soil engineer” yang berperan penting dalam mencampurkan tanah serasah dengan lapisan tanah dibawahnya (Husanah, 2017 : 29).
Secra umum aktivitas cacing tanah seperti organisme tanah pada umumnya, yaitu dipengaruhi berbagaifaktor antara lain:
a.       Iklim (curah hujan, suhu dll)
b.      Tanah (keasamaan, kelembapan, suhu, hara dll)
c.       Vegetasi (hutan, padang rumput, belukar dll) (Firmansyah,2004).
Sedangkan kepadatan populasi suatu jenis atau kelompok hewan tanah dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah atau bermassa perunit contoh, atau persatuan luas, atau persatuan volume atau persatuan penangkapan. Kepadatan populasi sangat penting untuk menghitung produktivitas, tetapi untuk membandingkan suatu komunitas dengan komunitas lain parameter ini tidak tepat kepadatan relative dihitung dengan membandingkan kepadatan sesuatu jenis dengan kepadatan semua jenis yang terdapat dalam unit contoh tersebut (Dwiastuti, 2006).

5.      Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini adalah
Filum
Kelas
Ordo
Family
Genus
Spesies
Ʃ
Individu
Arthropoda
Chilopoda
Scolopendo morpha
Scolopendae
Scolopendia
S. forsibas
2
Arthropoda
Diplopoda
Spinliprida
Spirosteptidae
Spirosteptus
S. seychellarum
6
Arthropoda
Chitellata
Haplotaida
Lumbricudae
Lumbricus
L. talestris
3
Arthropoda
Insekta
Hymiopta
formiadea
Dolichehidus
D. tholacus
12

6.      Pembahasan
Dari tekstur tanah yang kai amati bahwa kelembapan tanah dan subur yang ditempuh oleh rumput-rumput liar. Dari jumlah dominan pada pengmatan kami adalah D. tholacus. Jenis hewan yang paling sedikit adalah S. forsibas karena kurangbegitu sesuai dengan lingkungannya. Kemunkinan tempat yang yang kami gali bukan daerah terbanyak. Pada area tersebut banyak rumput-rumput yang sehat karena aktivitas dari ke empat jenis hewan yang menambah unsur hara daric acing yang mengeluarkan kotoran dan juga membuat terowongan didalam tanah.
Bukan hanya cacing namun semut dan luwing juga berperan kesuburan. Dari pengamatn kami diarea tersebut juga banyak dipenagruhi rumput yang bervariasi dengan lingkungan yang bauk, pH yang sesuai dan kelembapan yang tepat membuat interaksi area praktikum kami memiliki jumlah yang lumayan banyak.
7.      Kesimpulan
Kepadatan populasi suatu jenis pada hewan tanah dipengaruhi oleh tekstur fisik tanah dan tumbuh. Tumbuhan karena dengan factor tersebut menentukan banyaknya jenis hewan berinteraksi. Dari praktikum kami hewan mendominasi adalah D. tholacus dimana semut hewab akan menguntungkan tumbuhan sebagai penyubur tanah dan factor lingkungan baik PH, kelembapan ketersediaan makanan membuat populasi hewan tanah meningkat.










DAFTAR PUSTAKA

Dwiastutis S. 2006. Kajian Tentang Kontribusi Cacing-Caing Tanah Perannya
Terhadap Lingkungan Kaitannya Dengan Kualitas Tanah. Seminar Nasional IX Pendidkan Biologi FKIP UNS

Firmansyah MA. 2014. Keanekaragaman Makrofauna Tanah di Kawasan Perkebunan
Coklat Sebagai Bioindikaor Kesuburan Tanah dan Sumber Belajar Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia. Vol 1. No. 2 (ISSN : 2442-3750)

Haryanto S. 2008. Ekologi Hewan. Surabaya : Airlangga University Press

Husamah. 2017. Ekologi Hewan. Malang : Universitas Muhammadiya Malang




No comments:

Post a Comment

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN PENGUKURAN FAKTOR FISIK 1.    Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum adala...